Senin, 04 Maret 2013

*Sifat-Sifat ‘Ibadurrahman (hamba-hamba pilihan Allah)…


Takut Siksa Neraka.

Allah berfirman,

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا

“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Robb mereka. Dan orang-orang yang berkata, “Yaa Robb kami, jauhkanlah adzab jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.” Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” {QS.Al-Furqon:64-66}

Maka takutnya seseorang dari neraka, dan harapan kuat untuk meraih surga adalah motivator paling kuat untuk seseorang tetap konsisten mengamalkan ibadah ini. Karenanya, Allah berfirman,

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akherat dan mengharapkan rahmat Robbnya?” {QS.Az-Zumar :9}

Karenanya, diriwayatkan dari Suhaib Ar-Rumi, bahwa apabila ia telah menuju ranjangnya, maka ia akan membolak-balikkan badannya seperti burung yang membolak-balikkan badan dalam sangkarnya, sehingga istrinya bertanya, “Wahai Suhaib, bukankah Allah menjadikan waktu malam sebagai waktu untuk beristirahat?” Suhaib menjawab, “Benar, Allah menjadikan waktu malam sebagai waktu beristirahat untuk seluruh manusia kecuali Suhaib, karena aku apabila telah teringat surga maka aku gelisah karena rindu kepadanya, dan apabila aku telah ingat neraka aku akan gelisah karena khawatir akan terjerumus padanya.”

Maka hendaklah juga engkau jangan lupa memohon pertolongan kepada Allah dan memohon perlindungan dari api neraka, bacalah selalu do’a:

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا

“Yaa Robb kami, jauhkanlah adzab jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal, sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.”

{Dikutip dari Majalah Al-Furqon edisi 134. “Karakteristik Ibadurrahman”, Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Azhim Badawi Al-Kholafi, Diringkas dari muhadhoroh beliau di masjid STAI Ali bin Abi Tholib, Surabaya, diterjemah oleh Al-Ustadz Abu Faiz.}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar