Suatu ketika Ka’ab bercerita tentang keadaan manusia di hari kiamat. Bahwasanya kelak semua manusia akan dibangkitkan oleh ALLAH di padang mahsyar. Mereka saling melihat dan mendengar dan setiap kelompok dipanggil dengan pimpinan pengajarnya yang benar atau yang sesat.
Pertama dipanggil pimpinan yang benar, ia menerima catatan amalannya dengan tangan kanan, sedang dosa-doosanya dirahasiakan. Ia membaca bagian yang dirahasiakan (dosa-dosanya), sedang amal kebaikannya jelas dilihat banyak orang. Katanya, “Celaka aku”. Kemudian di bagian akhir tertulis, ‘Semua dosa sudah diampuni’. Ia kemudian diberi mahkota yang bercahaya terang, kemudian diperintahkan untuk memanggil bawahan yang didampinginya itu. Ia kemudian menyampaikan kepada orang-orang yang dipimpinnya bahwa mereka akan mendapatkan seperti yang didapatkannya. Pimpinan yang benar ini kemudian memohon kepada ALLAH dalam doanya, “Ya ALLAH, jadikanlah mereka seperti yang telah kami terima”.
Sebaliknya jika pimpinan dari kelompok orang-orang yang sesat, maka ia menerima amalannya dengan tangan kiri, sebab tangan kanan dibelenggu. Ia kemudian membaca catatan amalannya. Kemudian malaikat menjawab, “Sesungguhnya kamu telah beramal tetapi sekarang tak mendapatkan balasan, semua telah dibalas didunia”. Dosa-dosanya diperlihatkan dihadapan orang-orang sehingga mereka berkata, “Calakalah dia”. Dibagian akhir catatan amal tertulis, “Pantaslah siksa bagimu”. Orang tersebut kemudian wajahnya berubah menjadi hitam. Diberinya mahkota dari neraka yang sangat gelap asapnya. Lalu diperintahkan untuk menjumpai orang-orang yg dipimpinnya. Ia berkata, bahwa mereka, orang-orang bawahannya akan menderita pula seperti aku. Orang-orang yg termasuk bawahannya (dibawah pimpinannya) berdoa, “Ya ALLAH, kami jangan dimasukkan golongan dia yang terkutuk”. Akhirnya mereka mengutuk dan menjauhi pimpinannya itu. Firman ALLAH, “Mereka saling mengutuk dan menuduh kafir diantara golongannya sendiri”. (Imam Al-Ghazali)
Ikutilah gurumu/kiyaimu, karena kamu akan mendapatkan seperti yg didapatkan gurumu, meskipun amalanmu kecil
"
Pertama dipanggil pimpinan yang benar, ia menerima catatan amalannya dengan tangan kanan, sedang dosa-doosanya dirahasiakan. Ia membaca bagian yang dirahasiakan (dosa-dosanya), sedang amal kebaikannya jelas dilihat banyak orang. Katanya, “Celaka aku”. Kemudian di bagian akhir tertulis, ‘Semua dosa sudah diampuni’. Ia kemudian diberi mahkota yang bercahaya terang, kemudian diperintahkan untuk memanggil bawahan yang didampinginya itu. Ia kemudian menyampaikan kepada orang-orang yang dipimpinnya bahwa mereka akan mendapatkan seperti yang didapatkannya. Pimpinan yang benar ini kemudian memohon kepada ALLAH dalam doanya, “Ya ALLAH, jadikanlah mereka seperti yang telah kami terima”.
Sebaliknya jika pimpinan dari kelompok orang-orang yang sesat, maka ia menerima amalannya dengan tangan kiri, sebab tangan kanan dibelenggu. Ia kemudian membaca catatan amalannya. Kemudian malaikat menjawab, “Sesungguhnya kamu telah beramal tetapi sekarang tak mendapatkan balasan, semua telah dibalas didunia”. Dosa-dosanya diperlihatkan dihadapan orang-orang sehingga mereka berkata, “Calakalah dia”. Dibagian akhir catatan amal tertulis, “Pantaslah siksa bagimu”. Orang tersebut kemudian wajahnya berubah menjadi hitam. Diberinya mahkota dari neraka yang sangat gelap asapnya. Lalu diperintahkan untuk menjumpai orang-orang yg dipimpinnya. Ia berkata, bahwa mereka, orang-orang bawahannya akan menderita pula seperti aku. Orang-orang yg termasuk bawahannya (dibawah pimpinannya) berdoa, “Ya ALLAH, kami jangan dimasukkan golongan dia yang terkutuk”. Akhirnya mereka mengutuk dan menjauhi pimpinannya itu. Firman ALLAH, “Mereka saling mengutuk dan menuduh kafir diantara golongannya sendiri”. (Imam Al-Ghazali)
Ikutilah gurumu/kiyaimu, karena kamu akan mendapatkan seperti yg didapatkan gurumu, meskipun amalanmu kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar