Rabu, 20 Maret 2013

Berucaplah dengan santun.


Berucaplah dengan santun. Karena kebanyakan orang akan menilai kualitas diri dari apa yang diucapkan.

---------------

'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengabarkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

ليس المؤمن بالطعان ولا اللعان ولا الفاحش ولا البذيء

"Seorang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela, suka melaknat, suka berkata keji, dan suka berkata kotor."
(HR. at-Tirmidzi no.1977, dinyatakan sahih oleh al-Imam al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi)

Mencela teman yang muslim,entah mencela kekurangan yang memang ada pada diri temannya atau yang tidak ada padanya merupakan perbuatan fasik. Dikatakan oleh Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah bersabda,

سباب المسلم فسوق وقتاله كفر

"Mencela seorang muslim adalah perbuatan fasik dan membunuhnya adalah perbuatan kufur." (HR. Bukhari no. 48)

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi bersabda,

المستبان ما قالا فعلى البادئ ما لم يعتد المظلوم

"Dua orang yang saling mencela dosanya ditanggung oleh yang memulai, selama orang yang dizalimi tidak melampaui batas."
(HR. Muslim no. 2587)

Artinya, dosa saling mencela yang terjadi di antara dua orang itu seluruhnya ditanggung oleh orang yang memulai, kecuali jika orang yang kedua melampaui batas penilaian pembelaan diri sehingga balas mencela orang yang mulai mencela tersebut dengan celaan yang lebih banyak. (Al-Minhaj, 16/140)


وإن امرؤ شتمك وعيرك بما يعلم فيك فلا تعيره بما تعلم فيه, فإنما وبال ذلك عليه

"Bila seseorang mencaci dan mencelamu dengan aib yang ada padamu, jangan engkau balas mencelanya dengan aib yang ada padanya, karena dosanya akan dia tanggung. "(HR. Abu Dawud, dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh Muqbil t dalam Shahihul Musnad 1/144)

إن الرجل ليتكلم بالكلمة لا يرى بها بأسا يهوي بها سبعين خريفا فى النار

"Sesungguhnya seseorang mengatakan satu ucapan yang dia tidak menganggapnya sebagai ucapan jelek, namun ternyata dengan ucapannya itu dia terjerumus selama tujuh tahun di dalam neraka. "(HR. at-Tirmidzi no. 2314, dinyatakan shahih oleh al-Imam al-Albani t dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi)

Penyebutan tujuh puluh tahun di sini berarti menunjukkan lamanya waktu tinggalnya di dalam neraka, bukan menunjukkan batas waktu (hanya selama tujuh puluh tahun,-pen.). (Tuhfatul Ahwadzi, hlm. 1849)

أن رسول الله n وقف على ناس جلوس فقال: ألا أخبركم بخيركم من شركم? قال: فسكتوا, فقال ذلك ثلاث مرات فقال رجل: بلى يا رسول الله, أخبرنا بخيرنا من شرنا. قال: خيركم من يرجى خيره ويؤمن شره, وشركم من لا يرجى خيره ولا يؤمن شره

Rasulullah pernah berdiri di hadapan sekelompok sahabat yang sedang duduk. Lalu beliau bertanya, "Maukah kuberitahukan pada orang yang terbaik dan orang yang terjelek di antara kalian?" Para sahabat terdiam. Ia mengulangi pertanyaan itu sampai tiga kali. Berkatalah salah seorang dari mereka, "Tentu, wahai Rasulullah. Beri tahukanlah kepada kami orang yang terbaik dan orang yang terjelek di antara kami. "Beliau pun berkata," Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang bisa diharapkan kebaikannya dan orang lain merasa aman dari kejelekannya. Adapun orang yang terjelek di antara kalian adalah orang yang tak bisa diharapkan kebaikannya dan orang lain tak bisa merasa aman dari kejelekannya. "
(HR. at-Tirmidzi no. 2263, dinyatakan shahih oleh al-Imam al-Albani dalam Shahih Sunan at- Tirmidzi)

Lebih dari itu, ucapan yang baik akan membuahkan prioritas di akhirat nanti.
,
من يضمن لي ما بين لحييه وما بين رجليه أضمن له الجنة

"Siapa yang bisa menjamin untukku apa yang ada di antara dua janggutnya (lisan-red.) dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan-red.), aku akan menjamin surga baginya. "
(HR. Bukhari no. 6474)

di nukil dari http://asysyariah.com/berkatalah-yang-baik-atau-diam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar