Kamis, 21 Maret 2013

Bekal Perjalanan Menuju Akhirat


Sufyan ats-Tsauri meriwayatkan bahwa Abu Dzar al-Ghifari sedang berdiri di sisi Ka' bah dan dia berkata:

“Wahai manusia, Aku Jundub al-Ghifari, bersegeralah kepada saudaramu yang penyayang yang memberikan nasihat.” Orang-orang berkumpul mengelilinginya, dan dia berkata: “Tidakkah kalian mengetahui bahwa jika seseorang dari kalian hendak bersafar maka dia menyiapkan perbekalan yang dapat memudahkan perjalannya dan memungkinkan dia mencapai tujuannya?”

Mereka menjawab: “Tentu saja.”

Maka dia berkata. “Perjalanan menuju akhirat lebih panjang daripada (perjalanan) apapun yang hendak kalian laksanakan, maka ambillah apa-apa yang akan memudahkan perjalananmu.”

Mereka bertanya, “Apa itu yang dapat memudahkan perjalanan kami?”

Dia menjawab: “Berhajilah untuk kengerian-kengerian yang akan terjadi, berpuasalah pada hari yang sangat panas, untuk lamanya hari kiamat, shalatlah dua raka’at di kegelapan malam untuk kesunyian dan dinginnya kuburan, berkatalah yang baik atau tahanlah diri dari perkataan yang buruk untuk berdiri pada hari yang agung, dan berinfaklah dengan hartamu agar engkau diselamatkan dari musibah dan fitnah.”

“Jadikanlah di dunia dua majelis, majelis yang mencari akhirat, dan majelis yang mencari yang halal. Jenis majelis yang ketiga akan membahayakanmu dan tidak memberimu manfaat, karena itu janganlah menginginkannya.”

“Jadikanlah hartamu menjadi dua dirham, satu dirham engkau nafkahkan untuk keluargamu, dan satu dirmah engkau nafkahkan untuk akhiratmu. Jenis dirham yang ketiga akan membahayakanmu dan tidak memberimu manfaat, karena itu janganlah kamu menginginkannya.”

Hilayah al-Aulia Abu Nu'aim.

Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar