Sahabat saya yang baik hatinya,
Sering tanpa kita sadari, kita berlaku agak kasar dan bereaksi agak kejam kepada orang yang baik kepada kita, karena ketersinggungan atau karena kita menganggap kebaikan yang mereka lakukan adalah kewajiban mereka.
Sesuatu yang telah kita terima secara teratur, walau bukan hak kita, akan kita tuntut sebagai hak.
Dan itulah sikap kita kepada mereka yang membantu kita. Kita berlaku seperti anak kecil yang menggigit tangan yang menyuapi makanan.
Sering tanpa kita sadari, kita melukai hati orang yang mengasihi kita, karena kita menganggap kebaikan hati mereka adalah kewajiban yang menguntungkan mereka.
Kita sering menganggap diri ini demikian penting, sehingga mengabaikan kebutuhan orang lain untuk dikasihi, dihargai bantuannya, dan untuk menerima sedikit rasa terima kasih.
Maka, katakanlah ini sebagai kalimat Anda sendiri ...
Tuhanku Yang Maha Pemaaf,
Maafkanlah aku yang sering lalai menghargai kebaikan orang tua, saudara, sahabat, atasan, dan mereka yang tak kukenal - tapi yang ikhlas melakukan kebaikan kepadaku sebagai sesama yang mereka cintai.
Hari ini, tenagailah kesungguhanku untuk menjadi pribadi yang mensyukuri kebaikan orang lain kepadaku, dan mampukanlah aku melakukan kebaikan yang sebanding kepada mereka, agar aku tidak hanya menjadi penerima bantuan yang bersungut-sungut.
Tuhan, hapuslah sifat-sifat buruk dari diriku, agar aku tak menjadi orang yang menggigit tangan yang memberiku makan.
Jadikanlah aku jiwa yang mensyukuri kebaikan orang lain, dan mampu mengembalikannya sebagai tanda kebaikan hatiku.
Aamiin
Mario Teguh - Loving you all as always
-----------------
"Semakin besar jumlah jiwa yang meminta, semakin baik kesempatan permintaan itu dikabulkan."
Jika karena kesibukan, Anda tidak sempat menuliskan 'Aamin' atau pesan lain, mohon Anda 'Like' sebagai tanda kesertaan Anda dalam doa kita di pagi ini.
Jika ada doa yang khusus bagi keadaan Anda hari ini, mohon sertakan di sini - agar kami semua bisa turut mengaminkannya.
Aamiin
"
Sering tanpa kita sadari, kita berlaku agak kasar dan bereaksi agak kejam kepada orang yang baik kepada kita, karena ketersinggungan atau karena kita menganggap kebaikan yang mereka lakukan adalah kewajiban mereka.
Sesuatu yang telah kita terima secara teratur, walau bukan hak kita, akan kita tuntut sebagai hak.
Dan itulah sikap kita kepada mereka yang membantu kita. Kita berlaku seperti anak kecil yang menggigit tangan yang menyuapi makanan.
Sering tanpa kita sadari, kita melukai hati orang yang mengasihi kita, karena kita menganggap kebaikan hati mereka adalah kewajiban yang menguntungkan mereka.
Kita sering menganggap diri ini demikian penting, sehingga mengabaikan kebutuhan orang lain untuk dikasihi, dihargai bantuannya, dan untuk menerima sedikit rasa terima kasih.
Maka, katakanlah ini sebagai kalimat Anda sendiri ...
Tuhanku Yang Maha Pemaaf,
Maafkanlah aku yang sering lalai menghargai kebaikan orang tua, saudara, sahabat, atasan, dan mereka yang tak kukenal - tapi yang ikhlas melakukan kebaikan kepadaku sebagai sesama yang mereka cintai.
Hari ini, tenagailah kesungguhanku untuk menjadi pribadi yang mensyukuri kebaikan orang lain kepadaku, dan mampukanlah aku melakukan kebaikan yang sebanding kepada mereka, agar aku tidak hanya menjadi penerima bantuan yang bersungut-sungut.
Tuhan, hapuslah sifat-sifat buruk dari diriku, agar aku tak menjadi orang yang menggigit tangan yang memberiku makan.
Jadikanlah aku jiwa yang mensyukuri kebaikan orang lain, dan mampu mengembalikannya sebagai tanda kebaikan hatiku.
Aamiin
Mario Teguh - Loving you all as always
-----------------
"Semakin besar jumlah jiwa yang meminta, semakin baik kesempatan permintaan itu dikabulkan."
Jika karena kesibukan, Anda tidak sempat menuliskan 'Aamin' atau pesan lain, mohon Anda 'Like' sebagai tanda kesertaan Anda dalam doa kita di pagi ini.
Jika ada doa yang khusus bagi keadaan Anda hari ini, mohon sertakan di sini - agar kami semua bisa turut mengaminkannya.
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar