Malik bin Dinar -rahimahullah-:
"Sesungguhnya apabila badan sedang sakit, ia tak mengambil manfaat dari makanan, minuman, ataupun istirahatnya...
Begitu pula hati yg terasuki oleh cinta dunia, ia tak mengambil manfaat dari nasehat-nasehat".
Bagaimanakah hati yang sehat?
Perlu kita tahu bahwa hati itu ada tiga macam. Ada hati yang sehat (selamat dari penyakit), hati yang sakit dan hati yang mati.
Hati yang sehat adalah hati yang selamat dari syahwat yang menyelisihi perintah dan larangan Allah dan selamat dari syubhat yang bertentangan dengan kabar dari Allah, selamat dari penghambaan pada selain Allah, selamat dari berhukum pada selain hukum Rasulullah.
Hati yang sehat juga selamat dari cinta ibadah yang menduakan Allah, dari takut ibadah yang menduakan Allah, begitu pula dari rasa harap yang menduakan Allah.
Intinya, segala ubudiyah (penghambaan) hanyalah ditujukan pada Allah, itulah hati yang selamat. Demikian kalimat yang jaami’ ketika mendefinisikan hati yang sehat sebagaimana diuraikan oleh Ibnul Qayyim dalam Ighotsatul Lahfan.
Semoga Allah mengaruniakan pada kita hati yang sehat dan selamat ...
Selengkapnya baca artikel di atas di Rumaysho.com:
http://rumaysho.com/ belajar-islam/manajemen-qolbu/ 4256-hati-yang-sehat.html
"Sesungguhnya apabila badan sedang sakit, ia tak mengambil manfaat dari makanan, minuman, ataupun istirahatnya...
Begitu pula hati yg terasuki oleh cinta dunia, ia tak mengambil manfaat dari nasehat-nasehat".
Bagaimanakah hati yang sehat?
Perlu kita tahu bahwa hati itu ada tiga macam. Ada hati yang sehat (selamat dari penyakit), hati yang sakit dan hati yang mati.
Hati yang sehat adalah hati yang selamat dari syahwat yang menyelisihi perintah dan larangan Allah dan selamat dari syubhat yang bertentangan dengan kabar dari Allah, selamat dari penghambaan pada selain Allah, selamat dari berhukum pada selain hukum Rasulullah.
Hati yang sehat juga selamat dari cinta ibadah yang menduakan Allah, dari takut ibadah yang menduakan Allah, begitu pula dari rasa harap yang menduakan Allah.
Intinya, segala ubudiyah (penghambaan) hanyalah ditujukan pada Allah, itulah hati yang selamat. Demikian kalimat yang jaami’ ketika mendefinisikan hati yang sehat sebagaimana diuraikan oleh Ibnul Qayyim dalam Ighotsatul Lahfan.
Semoga Allah mengaruniakan pada kita hati yang sehat dan selamat ...
Selengkapnya baca artikel di atas di Rumaysho.com:
http://rumaysho.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar