Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا فَقَالَ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرُّهُ شَيْءٌ حَتّى يَرْحَلَ مِنْ مَنَزِلِهِ ذَلِكَ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
‘Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, lalu berdoa, ‘ ‘Aûdzu bikalimâtil lâhit tâmmâti min syarri mâ khalaq ‘aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna terhadap kejahatan segala makhluk-Nya’,’ tiada sesuatupun yang akan membahayakan dirinya sampai dia meninggalkan tempat tersebut.’.”
[HR. Muslim]
Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam memberikan bimbingan kepada umatnya untuk melakukan isti’adzah yang bermanfaat, yang dengannya dapat tertolak semua bahaya yang dikhawatirkan oleh manusia ketika singgah di suatu tempat, yaitu dengan beristi’adzah dengan kalamullah yang syâfi ‘manjur’, kâfi ‘mencukupi’, dan kâmil ‘sempurna’ dari semua kejelekan dan kekurangan, agar mendapatkan keamanan selama berada di tempat tersebut dari gangguan yang jelek.
Dalam hadits ini terdapat petunjuk tentang isti’adzah yang bermanfaat lagi disyariatkan sebagai ganti dari isti’adzah yang syirik yang biasa dipergunakan oleh orang-orang musyrikin.
Faedah Hadits
1.Penjelasan bahwa isti’adzah adalah ibadah.
2. Bahwa isti’adzah yang disyariatkan adalah isti’adzah kepada Allah atau dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
3.Bahwa ucapan Allah bukanlah makhluk, karena Allah memerintahkan agar beristi’adzah (meminta perlindungan) dengan ucapan-Nya, sedang isti’adzah dengan makhluk adalah syirik, maka hal ini menunjukkan bahwa ucapan Allah bukan makhluk.
4.Keutamaan doa ini meskipun kalimatnya ringkas.
5. Bahwa ubun-ubun manusia berada di tangan Allah.
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
Ustadz Dzulqarnain
Fb: Dzulqarnain M. Sunusi - dzulqarnain.net
Twitter: @DzulqarnainMS
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا فَقَالَ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرُّهُ شَيْءٌ حَتّى يَرْحَلَ مِنْ مَنَزِلِهِ ذَلِكَ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
‘Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, lalu berdoa, ‘ ‘Aûdzu bikalimâtil lâhit tâmmâti min syarri mâ khalaq ‘aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna terhadap kejahatan segala makhluk-Nya’,’ tiada sesuatupun yang akan membahayakan dirinya sampai dia meninggalkan tempat tersebut.’.”
[HR. Muslim]
Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam memberikan bimbingan kepada umatnya untuk melakukan isti’adzah yang bermanfaat, yang dengannya dapat tertolak semua bahaya yang dikhawatirkan oleh manusia ketika singgah di suatu tempat, yaitu dengan beristi’adzah dengan kalamullah yang syâfi ‘manjur’, kâfi ‘mencukupi’, dan kâmil ‘sempurna’ dari semua kejelekan dan kekurangan, agar mendapatkan keamanan selama berada di tempat tersebut dari gangguan yang jelek.
Dalam hadits ini terdapat petunjuk tentang isti’adzah yang bermanfaat lagi disyariatkan sebagai ganti dari isti’adzah yang syirik yang biasa dipergunakan oleh orang-orang musyrikin.
Faedah Hadits
1.Penjelasan bahwa isti’adzah adalah ibadah.
2. Bahwa isti’adzah yang disyariatkan adalah isti’adzah kepada Allah atau dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
3.Bahwa ucapan Allah bukanlah makhluk, karena Allah memerintahkan agar beristi’adzah (meminta perlindungan) dengan ucapan-Nya, sedang isti’adzah dengan makhluk adalah syirik, maka hal ini menunjukkan bahwa ucapan Allah bukan makhluk.
4.Keutamaan doa ini meskipun kalimatnya ringkas.
5. Bahwa ubun-ubun manusia berada di tangan Allah.
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
Ustadz Dzulqarnain
Fb: Dzulqarnain M. Sunusi - dzulqarnain.net
Twitter: @DzulqarnainMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar