Kamis, 08 September 2011

                      ~ Setiap Kemenangan Butuh Kesabaran ~

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yang sedang baca koran…

“Ayah, ayah” kata sang anak…


“Ada apa?” tanya sang ayah…..


“Aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…


Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! …


Aku capek, sangat capek …..


Aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …


Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…


Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman-teman ku, sedang teman – temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…


Aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…


Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata : “Anakku ayo ikut ayah. Ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”.


Lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang. Sang anak pun mulai mengeluh: “Ayah mau kemana kita?? Aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. Badanku dikelilingi oleh serangga, berjalan pun susah karena ada banyak ilalang… Aku benci jalan ini ayah … ”


Sang ayah hanya diam.


Akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu – kupu, bunga – bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…


“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? Aku suka! aku suka tempat ini!”


Sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.


“Kemarilah anakku. Ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah.


Sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.


” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? Padahal tempat ini begitu indah…?”


” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”


” Itu karena orang – orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi. Padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”


” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah?”


” Nah, akhirnya kau mengerti”


” Mengerti apa? Aku tidak mengerti”


” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kejujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… Bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? Ada telaga yang sangat indah…. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa – apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”


” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”


” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi….. Ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh. Suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… Maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… ”


“Ya ayah, aku tau…. Aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti …. Terima kasih ayah, aku akan tegar saat yang lain terlempar ”


Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

Rabu, 07 September 2011

                                                       <3 Kemurnian Hati <3
 
Ratapan jiwa sungguh peka akan makna
Ketika ia dirasa sedih, maka puing itu melampiaskan rasa, lewat air mata mengalir dijiwa
Begitu pula dikala ia dirasa bahagia,maka lantunan hati menyambut senyuman yang hadir diparas indahnya

Sungguh tiap air mata yang jatuh memiliki arti ditiap tetesnya

Tetesan itu mewakili pesan jiwa yang hanyut
Dikala menyertakan harap akan rasa

Kemurnian jiwa
Ialah bagian dari air mata yang hilang
Dikala kesunyian mengikat erat anugrah yang tertahan karena hati berontak akan sebuah rasa

Entah berapa banyak tetesan itu hanya berakhir sia-sia
Entah berapa ribu tetesan kemurnian jiwa yang mengalir Hanya untuk meratapi cinta semu
Begitu banyak kemurnian hati mengalir tak bermakna

Apakah harus khianati rasa untuk korbankan kemurnian jiwa yang indah itu?
Haruskah paksakan Hati untuk hadirkan senyum dikala ia hanyalah sebuah pemanis dimuka?

Sungguh merugi jiwa itu
Ia ingin lepaskan haru dihati
Namun kenang lalu tak mampu dihapus dikalbu

Ketika Air mata bicara..
Apakah harus kaburkan sucinya jiwa,
Hapus harap indah dikala senyum tersita?

Jawaban itu hanya ditemukan ketika renung hati terangkai
Jawaban itu kan dirasa ketika hati terbuka akan doa
Ketika ia tiada lagi tenggelam dalam kenangan

Sungguh indah ketika kemurnian itu mengalir disaat ia mengingat segala Anugrah yang menyapa

Sungguh indahnya jiwa ketika air mata jatuh disaat bahagia itu hadir menyentuh jiwa Malaikat hatinya
(Ibu-Ayah)

Sungguh indahnya senyum kalbu ketika ia mau menangisi khilafnya dengan sebuah untaian doa dari hati karena-Nya

Sungguh kemilau indah tercipa takkala sebuah tandu harap menyertakan rasa Hamba
Air matanya adalah saksi indahnya lantunan doa


Indahnya jiwa ketika tak ada lagi air mata yang jatuh sia-sia
Tak ada kata sepi dikala malam menyapa

Karena ia tau malam dicipta bukan hanya untuk canda dan tawa tak bernyawa
Karena ia tau Malam dicipta indah untuk mereka yang mau mengenal lebih dalam
Akan kekurangan hati untuk berbagi
Ego jiwa yang tanpa sadar hambarkan rasa sesama
Karena jiwanya mau mengerti
Ikhlasnya tentramkan hati..



Itulah Kemurnian hati yang telah menyatu abadi
Indah tertanam disanubari mereka yang senantiasa tersenyum dan ikhlas akan apapun yang dirasa dan tercipta oleh Masa

"Mengartikan Air mata" by
YaNz MaGoo
                                                      @ Tips Supaya Doa Diterima @

Doa adalah senjata. Sebagai hamba Allah, kita diwajibkan berdoa untuk mewujudkan impian-impian kita. Hal ini dilakukan untuk menepis rasa sombong dalam diri. Menghilangkan rasa takabbur atas kerja keras yang telah dilakukan. Karena semuanya tidak mungkin terjadi jika tidak atas kehendak Allah SWT.

Doa juga bentuk dari perendahan diri kita kepada Allah SWT. Setiap kegagalan-kegagalan yang terjadi padahal kita sudah berusaha keras untuk mencapainya namun tetap saja gagal, mengharuskan kita butuh pada sebuah keajaiban, sebuah pertolongan yang bisa menjadikan suatu hal yang tak mungkin menjadi mungkin.


Namun terkadang doa-doa yang kita panjatkan tidak kunjung dikabul. Allah masih belum menjawab doa-doa kita. Kira-kira apa yang terjadi? Bukankah Allah pernah berfirman “ud’uuni istajib lakum” “Berdoalah niscaya aku akan mengabulkannya” Lantas kenapa doa-doa kita tidak dijawab-Nya? Apa ada yang salah dengan doa-doa kita?


Ya… bisa jadi. Mungkin saja ada yang salah saat kita berdoa. Kita mungkin tidak mengerti tentang bagaimana seharusnya berdoa yang baik. Adab doanya seperti apa. Oleh karena itu kita mesti tahu tata cara dan adab berdoa. Ustadz Ulis Tofa, Lc memberi 10 tip agar setiap doa yang kita panjatkan bisa diijabah oleh Allah SWT.


ADAB BERDOA

1. MEMAKAN MAKANAN DAN PAKAIAN DARI YANG HALAL

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” Imam Muslim


2. HENDAKNYA MEMILIH WAKTU DAN KEADAAN YG UTAMA, seperti:


Tengah malam, Rasulullah saw. bersabda: “Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hambanya adalah di waktu tengah malam akhir. Jika kamu mampu menjadi bagian yang berdzikir kepada Allah, maka kerjakanlah pada waktu itu.” Dari Jabir berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya bagian dari malam ada waktu yang apabila seorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dan sesuai dengan waktu itu, pasti Allah mengabulkannya.” Imam Ahmad menambah: “Itu terjadi di setiap malam.”


Saat sujud. Rasulullah saw. bersabda: “Dan adapun ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian berdoa, niscaya akan diijabahi doa kalian.”

Ketika adzan. Rasulullah saw. bersabda: “Ketika seorang muadzin mengumandangkan adzan, maka pintu-pintu langit dibuka, dan doa diistijabah.”
Antara adzan dan iqamat. Rasulullah saw. bersabda: “Doa antara adzan dan iqamat mustajab, maka berdoalah.”

Ketika bertemu musuh. Dari Sahl bin Saad, dari Nabi saw. bersabda: “Dua keadaan yang tidak tertolak atau sedikit sekali tertotak; doa ketika adzan dan doa ketika berkecamuk perang.”


Ketika hujan turun. Dari Sahl bin Saad dari Nabi saw. bersabda: “Dan ketika hujan turun.”


Potongan waktu akhir di hari Jum’at. Rasulullah saw. bersabda: “Hari Jum’at 12 jam tiadalah seorang muslim yang meminta kepada Allah sesuatu, kecuali pasti Allah akan memberinya. Maka carilah waktu itu di akhir waktu bakda shalat Ashar.”


Doa seseorang untuk saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya. Dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Darda’ berkata: “Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang berdoa bagi saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu, kecuali Malaikat berkata, bagimu seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” Dalam kesempatan yang lain Rasulullah saw. bersabda: “Doa seorang al-akh bagi saudaranya tanpa sepengetahuan dirinya tidak tertolak.”


Hendaknya ketika tidur dalam kondisi dzikir, kemudian ketika bangun malam berdoa. Dari Muadz bin Jabal dari Nabi saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang tidur dalam keadaan dzikir dan bersuci, kemudian ketika ia bangun di tengah malam, ia meminta kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah pasti mengabulkannya.”


3. BERDOA MENGHADAP KIBLAT DAN MENGANGKAT TANGAN


Dari Salman Al-Farisi berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seseorang yang mengangkat kedua tangannya berdoa kepada-Nya, Dia tidak menerima doanya, nol tanpa hasil.”


4. DENGAN SUARA LIRIH, TDK KERAS & TDK TERLALU PELAN


Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepada-Nya tidak tuli dan juga tidak tidak ada / gaib.”


5. TDK MELAMPAUI BATAS DALAM BERDOA


Allah swt. berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan penuh rendah diri dan takut (tidak dikabulkan). Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang melampaui batas.” Al-A’raf:55. Contoh melampai batas dalam berdoa adalah minta disegerakan adzab, atau doa dalam hal dosa dan memutus silaturahim dll.


6. RENDAH DIRI DAN KHUSYU.


Allah swt. berfirman:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” Al-Araf:55. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Anbiya’:90:
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”

7. SADAR KETIKA BERDOA, YAKIN AKAN DIKABULKAN DAN BENAR DALAM PENGHARAPAN


Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” Imam Ahmad

Rasulullah saw. juga bersabda: “Jika salah satu di antara kalian berdoa, maka jangan berkata: “Ya Allah ampuni saya jika Engkau berkenan. Akan tetapi hendaknya bersungguh-sungguh dalam meminta, dan menunjukkan kebutuhan.”
Sufyan bin ‘Uyainah berkata: “Janganlah salah seorang dari kalian menahan doa apa yang diketahui oleh hatinya (dikabulkan), karena Allah swt. mengabulkan doa makhluk terkutuk, iblis laknatullah alaih. Allah swt. berfirman: “Berkata iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.” Al-Hijr:36-37

8. HENDAKNYA KETIKA BERDOA MEMELAS, MENGANGGAP BESAR APA YG DI DOAKAN DAN DIULANG 3X


Ibnu Mas’ud bekata: “Adalah Rasulullah saw. jika berdoa, berdoa tiga kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kali. Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah satu di antara kalian meminta, maka perbanyaklah atau ulangilah, karena ia sedang meminta kepada Tuhannya.”


9. HENDAKNYA KETIKA BERDOA DIMULAI DGN DZIKIR KPD ALLAH DAN MEMUJINYA & AGAR MENGAKHIRINYA DGN SHALAWAT ATAS NABI SAW


10. TAUBAT & MENGEMBALIKAN HAK ORANG YG DIZHALIMI, MENGHADAP ALLAH DGN RINGAN


Dari Umar bin Khattab ra. berkata: “Sesungguhnya saya tidak memikul beban ijabah, akan tetapi memikul doa, maka ketika saya telah berupaya dalam doa, maka ijabah atau dikabulkan akan bersamanya.”


Ia melanjutkan: “Dengan sikap hati-hati dari apa yang diharamkan Allah swt. Allah akan mengabulkan doa dan tasbih.”


Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan kecuali orang yang sadar dalam berdoa. Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan dari orang yang mendengar, melihat, main-main, sendau-gurau, kecuali orang yang berdoa dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati.”


Dari Abu Darda’ berkata: “Mintalah kepada Allah pada hari di mana kamu merasa senang. Karena boleh jadi Allah mengabulkan permintaanmu di saat susah.” Dia juga berkata: “Bersungguhlah dalam berdoa, karena siapa yang memperbanyak mengetok pintu, ia yang akan masuk.”


Dari Hudzaifah berkata: “Akan datang suatu zaman, tidak akan selamat pada zaman itu, kecuali orang yang berdoa dengan doa seperti orang yang akan tenggelam.”



MENGHINDARI KESALAHAN DALAM BERDOA:


Ada beberapa praktek doa yang disebagian umat muslim masih terus berlangsung, padahal itu menjadi penghalang doa dikabulkan. Di antaranya adalah:


1. BERDOA UNTUK KEBURUKAN KELUARGA, HARTA DAN JIWA


Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah Allah, padahal doa kalian membawa keburukan bagi kalian.” Imam Muslim


2. TERLALU KERAS DALAM BERDOA.

Allah berfirman:

“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya. Dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” Al-Isra’:110


3. MELAMPAUI BATAS.


Seperti berdoa agar disegerakan adzab, doa dengan dicampuri dosa dan memutus tali silaturahim.


4. BERDOA DENGAN PENGECUALIAN.


Contoh: “Ya Allah, ampuni saya jika Engkau berkenan.”


5. TERGESA-GESA.


Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Akan diijabahi doa kalian, jika tidak tergesa-gesa. Sungguh kamu telah berdoa, maka atau kenapa tidak diijabahi?” Imam Bukhari



Semuanya dari Alloh milik Alloh untuk disebar luaskan demi tegaknya Islam... ^_^